Sunday, September 9, 2018

Sejarah Kopi Luwak Indonesia

Sejarah Kopi Luwak Indonesia



Kopi yang terkenal didunia karena kenikmatannya. Kopi luwak berasal dari sisa kotoran musang, dan kopi luwak Indonesia yang paling diminati. Dari sejarah kopi luwak (en=civet coffee) adalah sisa kotoran musang atau sering disebut kopi luwak, (sumber para petani kopi).

Luwak 

Luwak adalah sejenis musang dengan nama latin “Paradoxurus hermaphroditus” merupakan hewan yang sangat umum di Indonesia, meski tak jarang menjadi tersangka hilangnya ayam di perkampungan penduduk, namun sebenarnya makanan kegemaran utamanya adalah buah-buahan. Salah satu kegemarannya adalah memakan buah kopi yang paling matang, sehingga biji hasil dari pencernaanya pun adalah biji kopi pilihan (luwak).

Sistem Pencernaan Luwak



Sistem pencernaan luwak sangat sederhana dan cepat, sehingga pada kotorannya selalu tertinggal biji-bijian yang masih utuh. Mereka memakan buah kopi untuk dicerna kulit atau daging buah kopi namun tidak mencerna bijinya dan dikeluarkan melalui sistem pembuangan pecernaannya. Enzim dalam sistem pencernaan Luwak mampu mengurangi kadar asam pada biji kopi, sehingga biji kopi yang dihasilkan menjadi biji kopi kualitas terbaik.

Penemuan terkait dengan sejarah Indonesia pada masa kolonial Belanda. Pada abad-18 Belanda mendatangkan bibit kopi Arabica dari Yaman untuk ditanam di tanah Jawa dan Sumatera.

Dengan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) penduduk pribumi mulai menanam kopi. Namun pihak kolonial melarang petani pribumi untuk memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi. Kemudian pekerja perkebunan mulai menemukan bahwa ada sejenis musang yang gemar memakan kopi namun meninggalkan bijinya yang masih utuh dan terbungkus kulit ari dalam
kotorannya.



Pekerja perkebunan mulai memunguti, mencuci, disangrai dan kemudian diseduh dengan air panas. Kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya diketahui oleh Belanda sehingga menjadi kopi kegemaran orang Belanda. Karena kopi tersebut sangat langka serta proses pembuatannya yang tak lazim sehingga kopi luwak menjadi kopi yang termahal sejak zaman kolonial.

Sumber : kopiluwakamstirdam

Saturday, September 8, 2018

Definisi Kopi Dan Sejarah Penyebaran Kopi di Dunia

Definisi Kopi Dan Sejarah Penyebaran Kopi di Dunia


DEFINISI KOPI

Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi


SEJARAH KOPI

Sejarah mencatat bahwa penemuan biji kopi sebagai minuman yang sangat berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Orang dari Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun yang lalu, atau 1000 tahun Sebelum Masehi. Kopi kemudian terus berkembang hingga sekarang ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia. Negara Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya dan kemudian di eksport di berbagai penjuru dunia. Di samping rasa dan aromanya yang sangat menarik, khasiat kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker , diabetes , batu empedu , dan berbagai penyakit jantung.

Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab : قهوة‎ dibaca qahwah yang artinya kekuatan, karena pada awal ditemukan kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kemudian diubah menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian diubah lagi menjadi koffie. Dalam bahasa Belanda Penggunaan kata koffie langsung diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang hingga saat ini dikenal dengan nama kopi.



Penemuan biji kopi sekitar tahun 800 Sebelum Masehi ada pendapat lain mengatakan jika tahun 850 Masehi. Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama orang dari bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh. Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja ketika penggembala bernama Khalid seorang dari Abyssinia, mengamati kawanan kambing gembalaannya yang tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam setelah memakan sejenis buah berry. Ia pun mencoba memasak dan memakannya. Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Afrika, namun metode penyajiannya masih menggunkan metode konvensional. Barulah beberapa ratus tahun kemudian biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Negara Arab dengan metode penyajian yang jauh lebih maju.


Sejarah Penyebaran Kopi Di Arab

Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang jauh lebih maju daripada bangsa Afrika pada saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil sarinya Pada abad ke-13, umat Muslim banyak mengonsumsi minuman kopi ini agar ibadah tetap terjaga.

Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam pada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania dan Negara India. Pada masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab selalu mengekspor biji kopi yang infertil (tidak subur) dengan cara memasak dan mengeringkannya (coffee bean) terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan budidaya tanaman kopi tidak memungkinkan. Barulah pada tahun sekitar 1600-an, seorang peziarah dari negara India bernama Baba Budan berhasil membawa biji kopi fertil keluar dari kota Mekah dan menumbuhkannya di berbagai daerah di luar Arab. Dan hingga kini tumbuhan kopi menyebar di seluruh pelosok dunia.


Sejarah Penyebaran Kopi Di Eropa

Venesia adalah kota perdagangan kopi di era awal masuknya kopi di Benua Eropa. Biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang saudagar dari kota Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang dari negara Turki, namun jumlah saat itu, jumlahnya tidaklah mencukupi kebutuhan pasar, yang permintaannya sangat tinggi. Oleh kerena itu, bangsa di Eropa mulai membudidayakan tanaman kopi. Bangsa Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun 1616.

Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran. Pada saat itu, Indonesia masih merupakan negara jajahan Belanda. Pada sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan pohon kopi dari bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya di Kebun Botani Royal Paris, Jardin des Plantes. Pada saat yang sama, serorang angkatan laut bernama Gabriel Mathieu di Clieu ingin membawa sebagian dari pohon tersebut untuk dibawa ke Martinique. Akan tetapi, hal tersebut ditolak oleh Louis XIV dan sebagai balasannya, ia memimpin sejumlah pasukan untuk menyelinap masuk ke dalam Jardin des Plantes untuk mencuri tanaman kopi. Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi ke Martinik merupakan suatu pencapaian yang sangat besar. Hal tersebut dikarenakan budidaya tanaman kopi di sana cukup baik. Hanya dalam kurun waktu 50 tahun, telah terdapat kurang lebih 18 juta pohon kopi dengan varietas yang beragam. Progeni inilah yang menjadi salah satu sumber dari kekayaan jenis kopi di dunia.

Sejarah Penyebaran Kopi di Benua Amerika

Pada tahun 1727, pemerintah Brasil berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di daerahnya, karena pada saat itu kopi masih dijual dengan harga mahal dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan elit yang kaya raya. Oleh karena itu, pemerintah Brasil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta, untuk menyelinap masuk ke Perancis dan membawa pulang beberapa bibit kopi.

Perkebunan kopi di Perancis memiliki penjagaan yang sangat ketat sehingga hal tersebut tidak memungkinkan. Palheta pun mencari jalan lain dengan cara mendekati istri gubernur. Sebagai hasil kerja kerasnya, ia membawa pulang sebuah buket berisi banyak bunga kopi yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan malam. Dari pucuk-pucuk inilah bangsa Brasil berhasil membudidayakan kopi dalam skala yang sangat besar sehingga bisa dikonsumsi oleh semua orang.

Sejarah Penyebaran Kopi di Indonesia

Pada era Tanam Paksa atau Cultuurstelsel (1830—1870) masa penjajahan Belanda di Indonesia, pemerintah Belanda membuka sebuah perkebunan komersial pada koloninya di Hindia Belanda, khususnya di pulau Jawa, pulau Sumatera dan sebahagian Indonesia Timur. Jenis kopi yang dikembangkan di Indonesia adalah kopi jenis Arabika yang didatangkan langsung dari Yaman. Pada awalnya pemerintah Belanda menanam kopi di daerah sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi, Bogor, Mandailing dan Sidikalang. Kopi juga ditanam di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, Sulawesi, Timor dan Flores.



Pada permulaan abad ke-20 perkebunan kopi di Indonesia mulai terserang hama, yang hampir memusnahkan seluruh tanaman kopi. Akhirnya pemerintah penjajahan Belanda sempat memutuskan untuk mencoba menggantinya dengan jenis Kopi yang lebih kuat terhadap serangan penyakit yaitu kopi Liberika dan Ekselsa. Namun didaerah Timor dan Flores yang pada saat itu berada di bawah pemerintahan bangsa Portugis tidak terserang hama meskipun jenis kopi yang dibudidayakan disana juga kopi Arabica.

Pemerintah Belanda kemudian menanam Kopi Liberika untuk menanggulangi hama tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer dan juga terserang hama. Kopi Liberika masih dapat ditemui di pulau Jawa, walau jarang ditanam sebagai bahan produksi komersial. Biji kopi Liberika sedikit lebih besar dari biji kopi Arabika dan kopi Robusta. sebenarnya, perkebunan kopi ini tidak terserang hama, namun ada revolusi perkebunan dimana buruh perkebunan kopi menebang seluruh perkebunan kopi di Jawa pada khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya. Tapi saat ini Indonesia menjadi Negara Penghasil Biji Kopi Terbesar No. 3 di dunia.

Sumber : mlgcoffee

Friday, September 7, 2018

Ini Dia Penemu Kopi Dan Sejarahnya

Ini Dia Penemu Kopi Dan Sejarahnya



parfumkopiterbaik - Kopi adalah salah satu minuman yang paling banyak digemari diseluruh dunia. Kopi merupakan minuman yang berasal dari biji kopi yang disangrai kemudian dihaluskan menjadi bubuk. Saat ini kopi menjadi salah satu komoditas yang diperdagangkan antar negara.


Dua Jenis Kopi


Ada dua varietas atau jenis kopi yang yang terkenal di dunia yaitu Kopi Robusta (Coffea Canephore) dan Kopi Arabika (Coffea Arabica). Namun tahukah anda siapa penemu Kopi? Bagaimana Kopi itu bisa ditemukan? dan Bagaimana Sejarah dari Kopi itu sendiri hingga saat ini?

Jika kita berbicara mengenai sejarah dari biji kopi dan siapa penemu kopi pertama kali maka banyak cerita yang mengatakan bahwa Kopi pertama kali ditemukan di dataran tinggi wilayah Ethopia ribuan tahun yang lalu.

Penemu Kopi


Orang-orang mengatakan bahwa penemu kopi pertama kali adalah kambing dan pengembalanya yang bernama Kaldi. Ia diperkirakan hidup sekitar tahun 800 SM

Kaldi menyadari potensi dari kopi setelah melihat kambingnya memakan buah sejenis berry dan hasilnya kambing tersebut menjadi sangat aktif seperti sedang mabuk dan tidak tidur pada malam hari. Ia kemudian mencoba membuat minuman dicampur dengan buah kopi tersebut hasilnya membuat ia menjadi riang, aktif dan terjaga pada malam hari.

Temuan Kaldi mengenai buah kopi tersebut ia laporkan kepada para pendeta yang ada di desanya. Namun para pendeta tidak percaya dengan apa yang Kaldi katakan dan membuang buah ‘ajaib’ tersebut kedalam api.

Aroma yang berasal dari biji kopi tersebuat membuat para pendeta tertarik. Mereka kemudian mengambil buah tersebut dari dalam  api dan mengupas buah tersebut setelah itu merendamnya ke dalam air panas untuk menjaga kesegarannya.

Para pendeta tersebut mencium aroma yang berasal dari kopi tersebut mencoba meminumnya. Mereka kemudian mulai merasakan efek yang membuat mereka dapat terjaga selama melakukan praktik keagamaan sehingga menilai minuman baru tersebut sangat bermanfaat. Kopi terkenal memiliki kandungan kafein yang tinggi.

Secara umum banyak yang menganggap bahwa cerita tersebut hanyalah cerita burung. Banyak pendapat yang percaya bahwa kopi memang pertama kali dikembangkan di ethopia sekitar abad ke 9.

Biji kopi kemudian dibawa ke semenanjung Arab tepatnya di Yaman untuk dikembangkan sekitar abad ke 15. Disinilah kemudian kopi mulai menyebar hingga ke Eropa yaitu di Turki. Orang-orang mengatakan bahwa dahulu orang lebih banyak mengunyah biji kopi untuk menghasilkan efek stimulan dari kopi tersebut.

Namun di Turki lah proses mengolah biji kopi dengan benar pertama kali ditemukan. Yaitu dimulai dengan memanggang biji kopi diatas api kemudian menghaluskannya melalui proses penggilingan dan menyeduhnya dengan air.

Minuman Kopi kemudian mulai populer di abad ke 15. Namun pada waktu itu muncul juga larangan meminum kopi yang dikeluarkan oleh otoritas keagaamaan seperti di Arab karena efek dari kopi. Di Kairo, Mesir juga terjadi hal serupa.

Namun larangan tersebut dicabut atas perintah Sultan Selim I dari kesultanan Ustmaniyah. Namun pada abad ke 16, Kesultanan Ustmaniyah kembali melakukan pelarangan mengenai Kopi dan menghukum mereka yang membuka kedai kopi.

Kopi mulai masuk ke Eropa pada abad ke 16 melalui jalur pedagangan di Italia, Perancis, Belanda dan Inggris. Namun penolakan pertama kali didapatkan dari otoritas gereja Katolik di Eropa. Mereka menganggap bahwa minuman kopi merupakan ‘minuman setan’ karena efek stimulan yang ditimbulkan.

Meskipun begitu Paus sebagai pemimpin tertinggi Katolik tidak mempermasalahkannya. Para cendekiawan bahkan menilai minuman kopi dapat menambah atau meningkatkan daya pikir mereka sehingga kopi menjadi populer disana membuat nilai ekspor kopi dari Yaman melonjak.

Kopi mulai dikenal di Amerika pada abad ke 17. Kala itu dibawa oleh seorang Kapten Infantri Perancis dalam perjalanannya melintasi samudera Atlantik. Tanaman Kopi kemudian mulai menyebar cepat ke wilayah Amerika Tengah dan Selatan khususnya Brazilia.

Sejak saat itu kopi kemudian mulai menyebar di seluruh dunia dan menjadi komoditas utama dalam perdagangan dunia. Negara-negara penghasil kopi terbaik di dunia banyak berasal dari Amerika bagian tengah dan Selatan serta dari Afrika seperti Ethopia yang merupakan tempat dari kopi pertama kali ditemukan.

Sejak kopi ditemukan di Ethopia hingga saat ini jenisnya sangat banyak. Namun yang paling terkenal adalah kopi berjenis Robusta dan Arabica. Adapula Jenis kopi yang harganya paling mahal di dunia yaitu jenis kopi Luwak yang berasal dari Indonesia. Kopi Luwak adalah jenis kopi yang unik yang dihasilkan dari hewan Luwak yang memakan biji kopi.

Sumber : penemu

Thursday, September 6, 2018

SEJARAH SINGKAT PENYEBARAN KOPI DI INDONESIA

SEJARAH SINGKAT PENYEBARAN KOPI DI INDONESIA



Dalam sejarah, kopi di Indonesia sudah melewati perjalanan panjang dari awal masuk hingga tersebar di penjuru nusantara. Beberapa literatur tua dan artikel-artikel yang telah lebih dulu mengulas tentang sejarah masuknya kopi ke Bumi Pertiwi menyebutkan bahwa pada tahun 1696 Pemerintah Belanda membawa kopi dari Malabar, sebuah kota di India, ke Indonesia melalui Pulau Jawa.

Kopi Jawa


Alur tersebut tertulis di salah satu arsip dari kongsi dagang/persekutuan dagang dari Pemerintah Hindia Timur Belanda, yang lebih dikenal dengan nama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). Di tahun 1707, Gubernur Van Hoorn mendistribusikan bibit kopi ke Batavia, Cirebon, kawasan Priangan serta wilayah pesisir utara Pulau Jawa. Tanaman baru ini akhirnya berhasil dibudidayakan di Jawa sejak 1714-1715. Sekitar 9 tahun kemudian, produksi kopi di Indonesia sudah begitu melimpah dan mampu mendominasi pasar dunia. Bahkan pada saat itu jumlah ekspor kopi dari Jawa ke Eropa telah melebihi jumlah ekspor kopi dari Mocha (Yaman) ke Eropa.

Tak hanya itu, jika kita menggunakan literatur sebagai salah satu sumber untuk menyusuri alur sejarah kopi di Indonesia, kita pun dapat menemukan referensi tentang perjalanan kopi di dalam “Serat Centhini; Tembangraras-Amongrogo”. Dari karya sastra kuno fenomenal ini, kita akan menemukan implikasi yang menunjukkan masuknya kopi ke Indonesia melalui Jatinegara, lalu tersebar ke Tanah Priangan (Jawa Barat), hingga akhirnya penanaman kopi dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia mulai dari Sumatera, seluruh pulau Jawa, Bali, Sulawesi, Flores hingga Papua.

Jejak perkembangan tanaman kopi di tanah air terus berlanjut hingga bertahun-tahun setelahnya. Eduard Doues Dekker turut mengulas mengenai tekanan yang dialami oleh petani kopi dalam tulisannya, “Max Havelaar and the Coffee Auctions of the Dutch Trading Company”. Karya Doues Dekker ini ikut berperan dalam membantu mengubah opini publik tentang cultivate system.

Kopi Komoditas Utama


Lalu di tahun 1920-an, perusahaan-perusahaan kecil-menengah yang ada di Indonesia mulai menanam kopi sebagai komoditas utama dan perkebunan-perkebunan kopi eks-pemerintah kolonial Belanda yang sebagian besar berada di Pulau Jawa dinasionalisasi. Secara perlahan dan teratur, Indonesia bertransformasi menjadi sentra produksi kopi terbesar di dunia. Bahkan saat ini, salah satu kota yang berada di bagian utara dari Pulau Sumatera, tepatnya Dataran Tinggi Gayo yang berada di Aceh meneguhkan posisinya sebagai sentra produksi kopi arabika dengan areal lahan paling luas se-Asia.

Rentetan kronologis sejarah tersebut jika kita telusuri sedikit demi sedikit hingga akhir abad 20 (1900-an) merupakan satu dasar kuat yang meletakkan Indonesia di posisi saat ini di dunia internasional lewat produksi komoditas kopi. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia, dan dikenal juga sebagai negara yang menjadi referensi produksi kopi berkualitas baik.

Sumber : tanameracoffee

Wednesday, September 5, 2018

Sejarah Singkat Kopi

Parfum Kopi | Sejarah Singkat Kopi


Bukan hanya membangkitkan gairah untuk diminum, wanginya aroma kopi pun cocok sebagai pendamping gaya hidup. Salah satunya dalam wujud parfum yang saat ini banyak ditawarkan perusahaan parfum ternama.

Kopi dijadikan aroma parfum sejak Jean Claude Ellena dan Jean-Francois Laporte memperkenalkan parfum beraroma kopi pada tahun 1979 yang dipasarkan di seluruh dunia. Dan pada tahun 1988 diperkenalkan kembali parfume Eu des Lies yang tersohor.

Sedangkan saat ini, ada parfum mewah Kyoto by Commes des Garcorns yang dijual Rp 1,2 juta perbotol 50 ml. Harga yang sama untuk parfum keluaran A*Men Pure Coffee by Thierry Mugler.

Lalu Valentino Uomo yang merilis parfum unisex dengan banderol Rp 1,4 juta tiap 50 ml. Serta yang paling mahal, adalah Tom Ford Cafe Rose dengan harga Rp 3 juta di botol 50 ml.

Sejarah Singkat Kopi


Biji kopipertama kali ditemukan di Ethiopia, kemudian setelah orang-orang Arab mulai menyebarkan bibit biji kopi maka mulailah menyebar ke India, Indonesia, Guyana, Brazil, Jamaika, Kuba, Guatemala, Kosta Rica dan negara negara lainnya.

Terdapat lebih dari 60 varitas kopi didunia ini, yang paling banyak digemari orang adalah kopi varitas arabica dan robusta yang banyak ditanam. Kopi biasanya tumbuh didaerah dataran tinggi, daun berwarna hijau ini memiliki bunga berwarna putih yang aroma sangat menyenangkan.

Didaerah tropis pohon kopi rata-rata tingginya mencapai 3 sampai 3,5 meter, biasanya kopi varitas arabica buah kopinya akan muncul setelah ditanam 3 hingga 5 tahun, dan akan tetap mempriduksi hingga 50 sampai 100 tahun. Dan setiap 9 bulan sekali bisa dipanen . Daun kopi bisa sijadikan obat herbal, dahu kala orang-orang arab mengunyah daun kopi.

Sumber : Zonabiker

Tuesday, September 4, 2018

Pakai Parfum Kopi Bisa Menghilangkan Ngantuk

Pakai Parfum Kopi Bisa Menghilangkan Ngantuk


Sejak dulu, kopi adalah minuman yang dapat memberi rasa segar dan menghilangkan kantuk. Sayangnya, tidak semua orang bisa menikmati secangkir kopi. Ada yang tidak suka rasanya, ada yang mulas setelah minum kopi, ada yang punya masalah maag, ada yang tekanan darah tinggi dan masalah lain. Tenang saja, untuk mendapatkan efek anti ngantuk dari kopi, Anda bisa memakai parfumnya.

Dilansir businessweek.com, beberapa tahun lalu, Peter Thiel, seorang entrepreneur sukses kelahiran German-Amerika Serikat membuat sebuah tantangan. Dia akan memberikan uang sebesar Rp 10 miliar pada mahasiswa untuk cuti dua tahun dari kuliah dan melakukan penelitian atau ide bisnis untuk masyarakat. Salah satu mahasiswa itu adalah Ben Yu, 21 tahun, mahasiswa Universitas Harvard.

Efek pakai parfum seperti minum kopi


Ben Yu menemukan jalan keluar untuk masalah 'minum kopi' ini. Parfum kafein ini adalah parfum yang disemprotkan pada kulit. Ben Yu menyarankan bahwa semprotan terbaik adalah di bagian leher. Isi parfum kafein adalah kafein, air dan turunan asam amino. Parfum ini dinilai cocok untuk orang yang sedang gugup atau mengantuk. Empat semprotan sudah cukup memberikan efek seperti minum kopi.

Parfum Kopi


Tidak salah jika Ben Yu menciptakan produk ini. Ayahnya memiliki laboratorium sendiri di China, sehingga dapat membantu mengembangkan parfum kafein. Produk ini sudah diuji coba sendiri dan dicoba ratusan orang, sejauh ini tidak ada laporan efek negatifnya. Setiap satu botol, parfum 'kopi' dijual seharga Rp 150.000, baru dipasarkan pada bulan Oktober tahun ini.

Berminat mencobanya, ladies?

Sumber : Vemale


Monday, September 3, 2018

Uniknya Parfum Rasa Kopi

Uniknya Parfum Rasa Kopi


Suka aroma kopi, espresso atau mocha? Baru-baru ini tiga varian parfum aroma kopi diluncurkan oleh Macmillan Cancer Support. Dari tiga aroma ini, ada aroma khusus pria yang maskulin, Macpresso.

Aroma Kopi


Dikutip dari Dailly Mail, Sabtu (15/9/2013), parfum aroma kopi ini hadir bukan untuk tujuan komersial semata. Macmillan Cancer Support ingin menghadirkannya untuk dipamerkan dalam ajang penggalangan dana pada pekan depan.

Dalam pertemuan World's Biggest Coffee Morning, yang akan berlangsung pada Jumat (27/9/2013) mendatang, para penggemar kopi akan dapat menikmati aroma khusus dari parfum ini, yang disebut-sebut diproduksi terbatas alias limited edition.

Parfum Kopi


Dalam peresmian peluncurannya, parfum kopi ini turut didukung oleh Miss Skotlandia, Jennifer Reoch, yang hadir mengenakan gaun warna merah menyala untuk sesi pemotretan. Beberapa foto menunjukkan Jennifer yang sedang menikmati sarapan dan parfumnya dikemas menarik di atas sebuah piring bersama beberapa butir biji kopi.

Tiga varian parfum ini dinamai Coffeelicious, Macpresso, dan Mochamorning. Khusus Macpresso beraroma lebih maskulin dan penyelenggara aksi galang dana berharap pria penyuka espresso ataupun wanita yang menginginkannya menjadi pasangan bisa mengincar parfum yang satu ini.

Macmillan berharap dapat mengumpulkan dana untuk peduli kanker dari penjualan parfum ini sebesar 15 juta poundsterling. Targetnya adalah para penggemar kopi dan pencinta kopi. Tidak hanya di Inggris, jumlah pencinta kopi di Skotlandia juga tak kalah banyak, kebanyakan dari mereka tidak pernah absen menyeduhnya saat pagi hari. Mereka menargetkan ada sekitar 100.000 orang yang akan hadir dalam penggalangan dana. Jika aksi yang sama dilakukan di Jakarta, mungkin bisa lebih besar lagi. Melihat jumlah kafe yang semakin marak, diperkirakan penikmat kopi yang juga menyukai parfum di Indonesia, jumlahnya tak kalah banyak.

Sumber : Kompas